Komitmen Pemdes Ragemanunggal berantas stunting

Foto bersama usai kegiatan rembuk stunting, Kamis, 17 Juli 2024.

BEKASIBANGET.com – Pemerintah Desa Ragemanunggal menggelar rembuk stunting di Aula Desa, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi, Kamis, 18 Juli 2024, pagi.

Dalam kesempatan tersebut, dokter perwakilan dari Puskesmas II Setu memberikan materi kepada ibu-ibu anggota penggerak (PKK) Pembina Kesejahteraan Keluarga dan kader posyandu.

“Konsep yang sudah stunting kita beri penanganan, yang belum kita cegah. Untuk penanganan, apa yang bisa dilakukan? Stimulasi pengasuhan, pendidikan berkelanjutan dan pemberian makanan tambahan yang tinggi protein,” ucap narasumber.

“Untuk pencegahan 1.000 hari pertama kehidupan dimulai sperma sampai jadi bayi usia 9 bulan sampai anak 2 tahun. Jadi pencegahan tidak dari ibu hamil, dari remaja putri usia 12 sampai 18 tahun diwajibkan minum tablet tambah darah seminggu satu tablet,” sambung dia.

Tahun 2023, Pemerintah Desa Ragemanunggal mencatat ada 31 balita masuk kategori stunting. Sementara pada data per Februari 2024 ini menjadi 34 balita.

Kepala Desa Ragemanunggal Endi menjelaskan bahwa rembug stunting ini juga menjadi dasar penetapan RKPDes tahun mendatang.

“Pagi ini kita rembug stunting, kemarin karena di akhir jabatan tidak mengadakan rembug stunting kita adakan sekarang. RKPDes untuk stunting sesuai dengan pengajuan kader posyandu,” ucap dia.

Endi bersyukur angka stunting di Desa Ragemanunggal dapat terus menurun dari 33 pada tahun 2023 dan tahun ini hanya tersisa 22 balita.

“Mudah-mudahan bisa lebih turun lagi tahun depan demi pelayanan, ke masyarakat jika terjadi sesuatu masalah seperti stunting dan gizi buruk kita tangani bersama-sama,” ucap dia.

Sementara Pendamping Kecamatan Arief mengatakan dana desa sangat menunjang bagi perkembangan penurunan stunting di desa.

“Dana desa harus terus didorong memenuhi kebutuhan desa dalam pencegahan stunting. Stunting masih prioritas, dengan dana desa stunting bisa dikurangi,” demikian kata dia.