Pedagang asongan di depan Stadion Patriot merana akibat pungli berkedok sewa lapak

Bukan untung malah buntung

Ilustrasi orang yang pusing akibat terlalu banyak pungutan liar. FOTO: Nataliya Vaitkevich via Pexels.com

BEKASIBANGET.COM – Pedagang asongan yang sehari-hari mencari nafkah di Jalan Raya Ahmad Yani, tepatnya di depan Stadion Patriot Candrabaga, Kota Bekasi, mengaku tercekik pungutan liar (pungli) yang berkedok biaya sewa lapak.

Salah seorang pedagang, yang meminta identitasnya dirahasiakan, mengungkapkan bahwa mereka dipaksa membayar antara Rp 10.000 hingga Rp 24.000 setiap malam untuk tetap bisa berjualan. Sekitar 30 pedagang terkena pungutan tersebut, yang tersebar dari area Taman Stadion Patriot hingga Taman Kota Bekasi.

“Setiap malam sekitar pukul 10, ada orang yang berkeliling meminta uang kepada kami,” ungkapnya, Jumat (14/2/2025).

Namun, tidak hanya pungutan untuk “sewa lapak”, pedagang juga harus mengeluarkan uang tambahan sebesar Rp 2.000 kepada kelompok ormas dan petugas kebersihan.

Akibatnya, mereka harus mengeluarkan uang ke tiga pihak sekaligus: kelompok yang menguasai lahan, ormas, dan petugas kebersihan. Tanpa membayar, mereka dilarang berjualan.

“Kalau sudah bayar, kami bisa jualan sampai pagi. Biasanya mulai buka jam 8 malam,” tambahnya.

Pedagang kecil ini mengaku kondisi ini sangat membebani ekonomi mereka. Dengan pungutan yang terus-menerus, mereka merugi hingga Rp 600.000 sampai Rp 700.000 setiap bulan.

“Pendapatan kami tidak menentu. Kadang sepi, tapi tetap harus bayar. Ini memberatkan kami,” keluhnya.

Banyak dari mereka yang berharap ada tindakan dari pihak berwenang untuk menghentikan praktik pungli ini, sehingga mereka bisa berdagang dengan tenang tanpa tekanan finansial yang semakin menghimpit. (tul)